Download

Kamis, 06 Oktober 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATALOGIS TRIMESTER III DENGAN KELAINAN POLIHIDRAMNION

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses alamiah yang dialami oleh para wanita pada umumnya dari jaman ke jaman. Selama itu pula berkembang pula ilmu dan pendekatan untuk menanganinya. Karena sebagai salah satu bagian dari proses reproduksi yang dialami oleh setiap wanita pada umumnya maka proses kehamilan ini sudah dipelajari secara alamiah.
Namun hanya sedikit dari mereka yang mengalami hal ini benar-benar mengetahui tentang apa itu kehamilan terutama dalam hubungannya dengan kesehatan, padahal hal ini merupakan hal yang sangat penting yang dapat berpengaruh baik bagi kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Selain itu ditambah dengan beberapa budaya, cerita-cerita orang tua serta mitos-mitos yang kurang ilmiah yang ikut tercampur dalam pengetahuan orang yang masih dangkal masalah kehamilan. Maka tak heran tingkat kematian ibu dan anak saat melahirkan di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya.

A.     Tujuan
1.       Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk melatih kecakapan dan keterampilan kita sebagai calon bidan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan kerangka pikir bidan menurut manajemen Varney atau berdasarkan kompetensi Bidan.
2.       Menanamkan kerangka pikir Varney atau kompetensi Bidan dalam diri kita sebagai modal untuk memberikan asuhan kebidanan kelak.
3.       Melatih berfikir cepat, cermat, tepat dan rasional dalam memberikan asuhan kepada klien.

B.     Rumusan Masalah
Gambaran Karakteristik Komplikasi dan Kelainan  Pada Ibu hamil Khususnya Penderita  Polihidramnion.






C.     Tujuan Makalah

1.       Untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Komplikasi dan Kelainan kehamilan Trimester Lanjut dan Cara Mengatasinya.
2.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah ASKEB IV
3.       Untuk mendapatkan nilai atas tugas yang telah diberikan
4.       Memberi informasi pada para pembaca khususnya kebidanan agar dapat mengantisipasi terjadinya komplikasi dan Kelainan  kehamilan pada Trimester Lanjut sedini mungkin.
5.       Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masa antenatal care.
D.     Manfaat
1.       Bagi tenaga kesehatan khususnya kebidanan, Dapat meningkatkan pelayanan kebidanan dasar dengan saran atau ilmu kebidanan
2.       Bagi Institusi Pendidikan, Dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan Stikes A. Yani Program Kebidanan
3.       Bagi Penulis, Menambah pengetahuan bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh agar semestinya menghasilkan pengetahuan tentang cara mengantisipasi komplikasi dan kelaian  Kehamilan Pada Trimester Lanjut seperti Polihidramnion..











BAB II
KAJIAN TEORI

  1. Pengaertian Polihidramnion
Suatu keadaan dimana jumlah air ketubanjauh lebih banyak dari normal, biasanya lebih dari 2 liter.Perjalanan penyakit Hidramnion atau kadang – kadang di sebut juga polihidramnion adalah keadaan dimana banyaknya air ketuban melebihi 2000cc. Penambahan air ketuban ini bisa mendadak dalam beberapa hari disebut hidramnion akut, atau secara perlahan – lahan. Dalam hal ini disebut sebagai hidramnion kronis. Insidensinya berkisar antara 1 :62 dan 1: 754 persalian , tetapi bentuk yang menyebabkan gangguan lebih jarang (1:1000 persalinan). Hidramnion yang disertai dengan kelainan kongenital, terutama dari susunan saraf sentral dan traktus  gastrointestinal, cukup tinggi. Di samping itu sering ditemukan pada kehamilan ganda dan beberapa penyakit ibu seperti  diabetes melitus, preeklamsia dan eritrobaltis feotalis. Polihidramnion di bagi menjadi
1)Hidramnion kronis
Pertambahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu atau bulan, dan biasanya terjadi pada kehamilan lanjut

2)Hidramnion Akut
Terjadi pertambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat dalam waktu beberapa hari saja.

Produksi air ketuban yang abnormal baru bisa terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau lima bulan.
Penderita biasanya merasa kandungannya cepat sekali berkembang (seolah tahu-tahu mblendhung). Pada kasus polihidramnion ekstrem, pembesaran perut bisa begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi tipis dan terlihat pembuluh darah di bawah kulit. Lapisan kuilt pecah hingga tampak guratan-guratan pada permukaan perut secara berlebihan.
Rahim yang membesar berlebihan dapat menimbulkan rasa sesak dan gangguan napas karena paru-paru terdesak dan kapasitasnya mengurang. Sesak napas begitu hebat sehingga bisa menjadi alasan dokter untuk melakukan suatu tindakan medik.

Jika diukur, pertambahan lingkaran perut begitu progresif, juga tinggi rahim. Dokter pemeriksa akan kesulitan melaba letak dan kedudukan janin karena besar janin yang relatif kecil dibandingkan pembesaran perut. Letak janin sering tidak normal. Dengan alat pemeriksa, suara denyut jantung janin terdengar jauh karena jantung janin jauh dari permukaan. Namun, alat uftrasonografi dapat memberi diagnosis yang lebih pasti dengan cara mengukur ketinggian kantong air ketuban dan indeks cairan amnion (amniotic fluid index). Alat ini sekaligus untuk mengetahui apakah ada kelainan bawaan pada janin dan gangguan pertumbuhan janin.
Bisa Lahir Prematur Polihidramnion meningkatkan risiko kelahiran premature
karena peregangan rahim yang berlebihan akan memicu terjadinya kontraksi.
Bila ada kontraksi rahim dan keadaan masih memungkinkan, dokter akan berusaha mencegah timbulnya persalinan prematur dengan memberikan obat pencegah kontraksi. Cara lain mencegah peregangan rahim yang berlebihan adalah dengan mengeluarkan sebagian cairan ketuban melalui sebuah jarum yang dimasukkan dari permukaan perut, yang disebut sebagai amniosentesis. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sesak penderita yang kadang tidak tertahankan.
Risiko komplikasi persalinan juga meningkat. Kemungkinan terjadinya perdarahan pasca persalinan lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa. Pada polihidramnion juga bisa dijumpai komplikasi lepasnya plasenta dari perlekatannya sebelum operasi dan terjadinya kematian janin di dalam kandungan. Kejadian bedah caesar juga lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa karena letak janin yang tidak normal atau menurunnnya kesejahteraan janin.

  1. Etiologi
Etiologi polihidramnion belum jelas, tetapi diketahui bahwa polihidramnion terjadi bila produksi air ketuban bertambah, bila pengaliran air ketuban terganggu atau kedua – duanya. Hal ini di duga karena air ketuban di bentuk oleh sel – sel amnion, di tambah air kencing janin, dan cairan otak pada anesefalus. Air ketuban yang terbentuk, secara rutin dikeluarkan  dan di ganti dengan yang baru. Salah satu pengeluaran ini cairan di telan janin, di absorbsi oleh usus kemudian di alirkan ke plasenta untuk akhirnya masuk peredaran darah ibu. Ekskresi air ketuban akan terganggu bila janin tidak bisa menelan seperti pada atresia esofagus atau tumor – tumor plasenta. Pada anesefalus polihidramnion disebabkan karena transundat cairan dari selaput otak dan sum – sum tulang belakang dan berkurangnya hormon antidiuretik.
Hidramnion banyak ditemukan pada kasus-kasus:
1.       penyakit jantung
2.       nefritis
3.       edema umum
4.       anamali kongenital (pada anak); seperti anencepali, spinadifida atresia atau striktur esofagus, hydrocepalus dan struma blockling oesophagus
5.       simpul tali pusat
6.       DM
7.       Gemelli uniovulair
8.       Malnutrisi
9.       Penyakit kelenjar hipofisis

C. Diagnosis
1.       Anamnesis

a.       Perut lebih besar dan terasa lebih berat dari biasa
b.       Pada yang ringan keluhan-keluhan subyektif tidak banya
c.       Pada yang akut dan pada pembesaran uterus yang cepat terdapat keluhan-keluhan
d.       Nyeri perut karena tegangnya uterus mual dan muntah
e.       Oedema pada  tungkai, vulva dan dinding perut
f.        Pada proses akut dan perut besar sekali, bisa syok, berkerigat dingin, sesak.

2.       Inspeksi
a.       Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut berkilat, retak-retak kulit jelas dan kadang-kadang umbilikus mendatar.
b.       Jika akut, ibu akan terlihat sesak dan sianosis serta terlihat payah membawa kandungannya.
3.       Palpasi
  1. Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi oedema pada dinding perut, vulva dan tungkai
  2. Fundus uteri lebih tinggi dari umur sesungguhnya
  3. Bagian janin sukar dikenali
  4. Kalau pada letak kepala, kepala janin dapat diraba maka balotement jelas sekali

  1. Karena bebasnya janin bergerak dan tidak terfiksir maka dapat terjadi kesalahan-kesalahan letak janin
4.       Auskultasi
DJJ sukar didengar dan jika terdengar hanya sekali.
5.       Rontgen foto abdomen
a.       Nampak bayangan terselubung kabut, karena banyaknya cairan kadang bayangan janin tidak jelas
b.       Foto rongtgen pada hidramnion berguna untuk disgnostik dan untuk menentukan etiologi.
6.       Pemeriksaan dalam
Selaput ketuban teraba tegang dan menonjol walaupun diluar his

7.  Diagnosa banding
a.       Hidramnion
b.       Gemeli
c.       Asites
d.       Kista avanii
e.       Kehamilan beserta tumor
8.    Prognesis
Pada janin
a.       Kongenital anomali
b.       Prematuritas
c.       Komplikasi karena kesalahan letak anak
d.       Eritoblastosis
      Pada ibu
a.       Solusio plasenta
b.       Atonia uteri
c.       Perdarahan post partum
d.       Retensio plasenta
e.       Syok




D.Penatalaksanaan
Terapi hidramnion dibagi menjadi 3 fase:
a.       Waktu hamil
Polidramnion ringan, jarang diberi terapi klinis cukup diobservasi dan berikan terapi  simpotomatis. Pada hidramnion yang berat dengan keluhan-keluhan harus dirawat di rumah sakit dan  bedrest.
b.       Waktu partus
a)       Bila tidak ada hal-hal yang mendesak maka sikap kita menunggu
b)       Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis maka lakukan transvaginal melalui servik bila sudah ada pembukaan
c)       Bila sewaktu pemeriksaan dalam, ketuban tiba-tiba pecah, masukan jari tangan ke dalam vagina sebagai tampon beberapa lama supaya air ketuban keluar pelan-pelan.
c.       Post partum
1)       Periksa Hb
2)       Pasang infus
3)       Pemberian antibiotik









 




\

BAB III
TINJAUAN KASUS

A.                 CONTOH KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
NY. S GIPOAO UMUR 21 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN PATOLOGIS

I. PENGKAJIAN
I.Data Subyektif
A. Identitas/ Biodata

B.      Anamnesa pada tanggal 1 Januari 2010  Jam 15.38 WIB
1.       Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2.       Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa ibu merasa tidak nyaman dengan keadaan perut nya yang terasa nyeri dan  terlihat buncit dan mendatar, tidak seperti pada kehamilan lainnya.
3.       Riwayat Menstruasi
a.       Menarche          :13 Tahun                                  Siklus               : 28 hari
b.       Lama                :7 Hari                                      Jumlah              : 3 x ganti pembalut
c.       Warna               : Merah Khas Darah                   Keluhan            : Tidak ada Keluhan
d.       Teratur/Tidak     : Teratur

4.       Riwayat Perkawinan
a.       Umur waktu nikah          : 20 Tahun
b.       Lama                            : 1 tahun
c.       Perkawinan ke               : 1
5.       Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat Kesehatan Sekarang
1.       Menular       : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti
  HIV/AIDS,TBC, Hepatitis B
2.       Menurun      : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti
  Asma, jantung, hipertensi dan DM
3.       Menahun     : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menahun seperti
  Kista, TBC
b.       Riwayat Kesehatan yang Lalu
1.       Menular       : Ibu mengatakan bahwa ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
  Menular seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS
2.       Menurun      : Ibu mengatakan bahwa ibu t mempunyai riwayat penyakit
  Menurun seperti , DM pada ayah.
3.       Menahun     : Ibu mengatakan bahwa ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
  Menahun seperti Kista, TBC
4.       Lain – Lain  : Ibu mengatakan bahwa ibu tidak memiliki riwayat penyakit yang lain
  Lain seperti tumor kanker dan keturunan kembar.

c.       Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS,TBC, Hepatitis B, penyakit Menurun seperti Asma, jantung, hipertensi tetapi ada riwayat DM, penyakit Menahun seperti kista, TBC baik dari pihak ibu maupun Bapak.
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
            a. HPHT                                   : 03 – 08 - 2009
            b. HPL                                      : 11 – 05 – 2010
            c. UK                                        : 33 minggu
            d. Haid bulan sebeelumnya         : 06 – 09 – 2009 lamanya 7 hari
            e. ANC                                     :

Umur Kehamilan
Frekuensi
Pemeriksa
Tempat Periksa
Keluhan
Terapi
12+1 Minggu

16+4 Minggu

20+3 Minggu



26+5 Minggu

33 Minggu
-
Bidan

Bidan

Bidan



Bidan

Bidan
BPS.
Y. SRISUBIYARTI
BPS.

BPS.



BPS.

BPS.
Lemah dan mual muntah
t.a.k

Nyeri punggung



t.a.k

Tidak nyaman dengan keadaan perut ibu.

B625, Vit. C

Fe (XX)
Calk (XX)
Ibuprofe (IV)
Momilen PL (XX)
B12 (X)
Momilen PL(XX)






f.      Imunisasi TT
1.       Caten     : 1 x tanggal 28 – 01 – 2008
2.       Hamil     : 2X Umur Kehamilan 16n+4 minggu dan 20+3 minggu

g.       Pergerakan janin pertama kali, tanggal :
Ibu mengatakan bahwa ibu belum merasakan pergerakan janin
h.       Pergerakan Janin dalam waktu 24 jam terakhir
Ibu mengatakan bahwa ibu belum merasakan pergerakan janin selama 24 jam terakhir
i.         Keluhan yang dirasakan        : Ibu merasa lemah dan mual mutah

7.Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No.
TTL
Umur
Jenis
Persalinan
Tempat
Persalinan
Komplikasi
Penolong
Bayi
Nifas
Ibu
Bayi
BB/JK/PB
Keadaan
Laktasi
Keadaan

Riwayat kehamilan sekarang
8. Riwayat KB
No.
Jenis Alkon
Lama Pakai
Keluhan
Tahun Lepas
Alasan

Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB

















9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari

Keutuhan
Sebelum Hamil
Selama Hamil
Keluhan
Nutrisi
a.       Makan

3x sehari porsi 1 piring, jenisnya seperti nasi, sayur, lauk dan buah

3x sehari, porsi 1 piring jenisnya seperti nasi, sayur, lauk dan buah



Tidak ada







Minum


Eliminisasi
a.       BAK



b.       BAB



Istirahat


Aktivitas



Personal Hygine







Rekreasi


Pola Seksual
10x sehari, porsi 1 gelas, jenisnya air putih dan teh


5x sehari, konsistensi cair, warna kuning jernih, bau khas urine

1 x sehari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas feses

Tidur siang tidak pernah
Tidur malam 7 jam

Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri


Mandi 2x sehari dengan sabun, gosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi, keramas 2x seminggu, ganti baju 2x sehari dan ganti pakaian dalam 2x sehari.

-


3x seminggu
6x sehari, porsi 1 gelas jenis air putih, air jeruk susu

3x sehari, konsistensi cair warna kuning jernih, bau khas urine

1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas feses

Tidur siang ½ jam
Tidur malam  6 -7 jam

Ibu melakukan pekerjaan rumah di bantu dengan suami.

Mandi 2x sehari dengan sabun, gosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi, keramas 2x seminggu, ganti baju 2x sehari dan ganti pakaian dalam 3x sehari.

Jalan – jalan pagi


1x seminggu
Tidak ada



Tidak ada



Tidak ada



Tidak ada


Tidak ada



Tidak ada


Tidak ada




Tidak Ada


Tidak Ada










10. Data psikologis

Ibu mengatakan sangat senang atas kehamilannya, dan mengharapkan kehamilannya akan berjalan lancar hingga persalinan nanti. Suami dan keluarga memberikan semangat dan dukungan atas kehamilan ibu.

11. Data Sosial Budaya
            a. Hubungan dengan Keluarga    : Baik , keluarga senang, saling menyayangi dan mendukung
            b. Hubungan dengan Tetangga    : Baik, saling menghormati
            c. Hewan Peliharaan                  : Tidak memiliki hewan peliharaan
            d. Lingkungan                            : Bersih, aman dan nyaman.

12. Data Spiritual
Ibu mengatakan selama ini ibu tetap menjalankan ibadah solat 5 waktu sehari semalam, dan menjalankan perintah nya.




13. Pengetahuan Ibu
a.  Tentang Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi melalui proses hubungan sexual, yaitu bertemunya semen bapak dan semen ibu.

b.Tentang Nutrisi ibu hamil
Selama masa kehamilannya ibu membutuhkan nutrisi yang cukup dan seimbang seperti vitamin, protein, lemak, karbohingga ibu di anjurkan untuk mengkonsumsi buah – buahan, sayuran hijau, lauk – pauk ,dan minum susu untuk pertumbuhan janinnya.
b.                   Perawatan Payudara
                                    Ibu mengatakan belum begitu paham dengan perawatan payudara.
c.                   Senam Hamil
Ibu mengatakan bahwa senam hamil bertujuan untuk menyehatkan bayinya dan membantu proses persalinan.
d.                   Tentang Persiapan Persalinan
Ibu mengatakan jika sudah waktunya untuk bersalin, maka hal – hal yang perlu di persiapkan adalah tenaga penolong seperti bidan, baju bayi, baju ibu, selimut, kendaraan, uang dan keluarga.

I.                    Data Subyektif
A.         Pemeriksaan Umum
1.         Keadaan Umum    : Kurang baik
2.         Kesadaran            : Compos Metis
3.         Tanda – tanda Vital
a.       Tekanan Darah                       : 130/70 mmHg
b.       Nadi                          : 80 x/menit
c.       RR                            : 24 x/menit
d.       TB                             :150 cm
e.       Suhu                          : 36,5 Cº
f.        BB sebelum hamil       : 45 kg
g.       BB saat Hamil                        : 55 kg
h.       Kenaikan BB              : 10 kg
i.         Lila                            : 27 cm

4.         Status Present
a.        Kepala                    : Bentuk Mesocepal
1.Rambut                 :Bersih, rambut berwarna hitam lurus, tidak berketombe, Tidak rontok.
2.Muka                   : simetris, bersih, tidak ada jerawat, tidak pucat, ada Odema
3.Mata                    : simetris, konjungtiva merah muda , sklera putih
4.Hidung                 : simetris, tidak ada secret, tidak ada polip
5.Hidung                 : simetris, bersih tidak ada secret, tidak ada serumen
6. Mulut                  : simetris, bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
                                Gigi, bibir pecah – pecah dan pucat, tidak ada pem -
                                bengkakan Tonsil.

b.       Leher                      : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
  pembengkakan vena jugularis, tidak ada luka bekas    
  operasi.
c.       Dada                      : simetris,tidak ada bekas luka operasi, gerakan nafas
  teratur, tidak ada suara nafas, tidak ada nyeri tekan.
d.       Mamae                   : simetris, bersih, payudara membesar, puting susu
e.       Abdomen                : membesar  tidak sesuai umur kehamilan, buncit,
tidak ada Luka bekas opersai.
f.        Pinggang                 : simetris tidak ada luka bekas operasi.
g.       Punggung                : simetris, bentuk punggung lordosis
h.       Genetalia                : simetris, tidak ada varises, odema pada vulva, tidak
  Ada Flour abus.
i.         Ekstremitas            
a)       Atas           : simetris, tidak ada odema, kuku bersih, pendek, tidak
  pucat,gerak aktif.
b)       Bawah        : simetris, ada odema,tidak varises, kuku bersih,
                  pendek, tidak pucat, gerak aktif, reflek patela kanan
                  kiri -/+


B.             Pemeriksaan Obstetri

1.    Ispeksi          
a.       Wajah       : Tidak terdapat cloasma gravidarum
b.       Mamae     : Terdapat hiperpigmentasi pada areola dan papila mamae, kolostrum belum
  keluar
c.       Abdomen  : Terdapat striae gravidarum dan tidak terdapat linea nigra.
d.       Genetalia  : odema pada vulva, Tidak ada pus, Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini
2.    Palpasi          
a.Leopold I      : TFU 35 cm ½ pusat, proxesus xifoideus, teraba bulat lunak tidak melenting  (bokong)
b.Leopold II     : Pada sisi kanan ibu teraba bagian terkecil janin (ektremitas), pada sisi kiri ibu
                        tahanan luas seperti papan (puki).
c.Leopold III    : Teraba bulat keras, melenting ( presentasi kepala)
d.Leopold IV    : Kedua tangan pemeriksa konvergen, kepala belum masuk PAP

Mc. Donald     : 35 cm
TBJ                : ( 35 - 12 ) 155
: 3565 kg

Palpasi supra pubik     : tak penuh.
3.    Auskultasi
DJJ Frekuensi : 136x/menit
          Irama    : 11/12/11
          Interval : teratur
Detak jantung janin susah ditentukan
4.     Perkusi reflek patela kanan/kiri            : -/+
5.    Periksa Dalam                                    : pemeriksaan dalam belum di lakukan

C..Pemeriksaaan penunjang/ laboratorium
            1. Protein Urine             : Tidak dilakukan
            2.Urin Reduksi              : Tidak dilakukan
            3.Hb                             : 10 gr %
            4.Golongan Darah          : B

II. INTREPRETASI DATA
            Seorang NY. S  hamil G1P0A0 umur kehamilan 33 minggu dengan Kehamilan Polihidramnion
Dasar
Subyektif          :          
a)       Ibu mengatakan  ini kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan.
b)        Belum pernah keguguran.
c)        Ibu mengatakan sekarang berumur 21 tahun
d)       merasa tidak nyaman dengan keadaan perut yang buncit.
e)       HPHT 03 – 08 – 2009
Obyetif              :
a)       HPL 11 – 05 -  2010
b)       Keadaan umum : kurang baik
c)       Kesadaran           : Compos Metis
d)       Ibu terlihat lemas, TD 130/70mm Hg, perut terlihat buncit, tegang, kulit perut berkilat, retak-retak kulit jelas dan  umbilikus mendatar.     

II.              DIAGNOSA POTENSIAL
a)          Hidramnion
b)                                  Gemeli
c)                                  Kehamilan beserta tumor
d)                                  Preeklamsi

III.            TINDAKAN SEGERA               
a)       Periksa kesejehteraan janin
b)       Periksa keadaan ibu.

V. RENCANA TINDAKAN
1.       Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
2.       Beri informasi pada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan
3.       Anjurkan ibu untuk memeriksakan kandungannya ke tempat pemeriksaan yang lebih lanjut untuk melakukan pemeriksaan USG.
4.       Anjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan, aktivitas dan istirahat cukup
5.       Memotivasi ibu untuk tetap menjaga kandungannya.
6.       Memberikan terapi obat untuk menerunkan tensi ibu dan antibiotik, serta multivitamin
7.        Beritahu ibu tentang informasi kunjungan ulang.

VI. PELAKSANAAN
Tanggal 01 – 01-2010 Jam 15.40 WIB
1.       Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan ibu saat ini kurang baik, diagnosa bidan ibu mengalami kelainan pada kehamilan yaitu polihidramnion yaitu kehamilan dengan kelebihan cairan, sedangkan keadaan janin baik namun memerulukan pemeriksaan lebih lanjut.
2.       Menjelaskan kepada ibu bahwa kelainan kehamilan yang di alami ibu dpat menyebabkan kelaian pada pada janin dan kelainan dalam proses persalinan
Pada janin
a.       Kongenital anomali
b.       Prematuritas
c.       Komplikasi karena kesalahan letak anak
d.       Eritoblastosis
Pada ibu
a)       Solusio plasenta
b)       Atonia uteri
c)       Perdarahan post partum
d)       Retensio plasenta
e)       Syok
3.       Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya lebih lanjut yaitu memeriksakan kehamilannya pada dokter kandungan untuk melakukan USG.
1)      Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang be rgizi seperti nasi, sayur – sayuran hijau, kacang – kacangan, daging, telur, tahu , tempe, ikan dan buah – buahan. Dan mengannjurkan untuk diit tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam
2)      Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat cukup yaitu istirahat siang maksimal 2 jam, istirahat malam maksimal 8 jam, dan tidak terlalu banyak ektivitas.
4.       Memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap menjaga kehamilannya agar tetap sehat dan dapat lahir hingga aterm.
5.       Memberikan terapi tablet Multivitamin (X) /1x1, Vitamin B12 (x) / 1X1 dan Obat hipertensi spervasif (V) / 1x1, antibiotik (X) / 1x1
6.       Mengingatkan kembali kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian, atau apabila ibu mengalami keluhan yang mengganggu kesehatan atau segera menghubungi bidan atau tenaga kesehatan terdekat.

VII . EVALUASI
Tanggal 01 – 01 -2010 jam 15.45 WIB
1.       Ibu mengerti dengan penjelasan bidan mengenai Kelainan pada kehamilan yaitu polihidramnion.
2.       Ibu mengerti bahwa kondisi yang di alaminya saat ini adalah kurang baik sehingga perlu perawatan intensif. Agar mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai dan tidak mengalami dehidrasi.
3.       Ibu berjanji akan akan mengkonsumsi semua obat yang telah di berikan di minum sesuai jadwal  secara rutin.
4.       Ibu akan datang kembali 4 minggu kemudian jika tidak ada keluhan dan akan secepatnya untuk menghubungi pihak kesehatan bila ada kelu















BAB IV
PEMBAHASAN

Melalui kasus yang di temui penulis dapat menganamnesa dan mendiagnosa kasus, bahwa kasus yang di alami pasien adalah kelainan kehamilan pada polihidramnion kronis yang terjadi secara perlahan dan pada kehamilan lanjut. Hasil diagnosanya sebagai berikut :

Diagnosis
A.        Anamnesis
a.       Perut ibu lebih besar dan terasa lebih berat dari biasanya
b.       Pada yang kronis  pembesaran uterus yang perlahan – lahan, keluhan-keluhan yang di alami tidak terlalu signifikan
c.       Ibu mengalami Nyeri perut karena tegangnya uterus
d.       Oedema pada  tungkai, vulva dan dinding perut.
B.                                                  Inspeksi
a)       Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut berkilat, retak-retak kulit jelas dan    umbilikus mendatar.
C.                                                                                                                                                                    Palpasi
a.         Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi oedema pada dinding perut, vulva dan tungkai
b.         Fundus uteri lebih tinggi dari umur sesungguhnya
c.         Bagian janin sukar dikenali
d.         pada letak kepala, kepala janin dapat diraba maka balotement jelas sekali
e.         Karena bebasnya janin bergerak, maka dapat terjadi kesalahan-kesalahan letak janin.
D.                               Auskultasi
DJJ sukar didengar dan jika terdengar hanya sekali.
b.        Rontgen foto abdomen
c.       Nampak bayangan terselubung kabut, karena banyaknya cairan kadang bayangan janin tidak jelas
d.       Foto rongtgen pada hidramnion berguna untuk disgnostik dan untuk menentukan etiologi.


D.Penatalaksanaan
Terapi hidramnion dibagi menjadi 3 fase:
d.       Waktu hamil
Polidramnion ringan, jarang diberi terapi klinis cukup diobservasi dan berikan terapi  simpotomatis. Pada hidramnion yang berat dengan keluhan-keluhan harus dirawat di rumah sakit dan  bedrest.




























BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
  1. Polihidramnion merupakan slah satu bentuk kelainan pada kehamilan, yang bisa terjadi pada usia kehamilan antara 22 – 28 minggu dan kehamilan lanjut.
  2. Plihidramnion dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya karena adanya riwayat penyakit keturunan dan riwayat hamil bayi kembar.
  3.  Kehamilan polihidramnion dapat ditangani secara intensif melalui  deteksi dini dan ANC secara rutin.

B.Saran
  1. Penanganan lebih awal untuk mendeteksi Polihidramnion secara dini sangat bermanfaat untuk menanggulangi terjadinya kelainan pada bayi dan kelainan persalinan.
  2. Diharapkan penangan khusus, dan intensif untuk melakukan perawatan pada pasien penderita polihidramnion.
  3. Kolaborasi Bidan dan nakes yang lain yang lebih berkompeten dapat membantu menangani terjadinya kelainan pada kehamilan.

















DAFTAR PUSTAKA


Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
                                               Bidan. Jakarta. EGC
           Mochtar Rustam.1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta. EGC
           Nugraheny Esti.2009. Asuhan Kebidanan Pathologi.Yogyakarta. Pustaka Rihama
Prawiharjo Sarwono.2007. Ilmu Kebidanan.Jakarta. Trisada Printer                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar