Download

Minggu, 09 Oktober 2011

UJI KESIMBANGAN


UJI KESIMBANGAN


ALAT : - Kursi Putar
              - Tongkat/ Statif
              - Slayer/ Sapu tangan (Penutup Mata)

A. Pengaruh Kedudukan Kepala dan Mata Normal terhadap Keseimbangan Badan
  1. Naracoba berjalan mengikuti garis lurus dengan mata terbuka dan kepala badan dengan sikap biasa.
è  Naracoba akan berjalan tanpa kesulitan mengikuti garis lurus.
  1. Naracoba berjalan dengan mata tertutup.
è  Naracoba akan berjalan dengan lurus namun sedikit kebingungan.
3.   Naracoba berjalan dengan kepala miring ke kiri dengan kuat dan mata tertutup.
è  Naracoba akan cenderung berjalan ke kiri.
4.   Naracoba berjalan dengan kepala miring ke kanan dengan kuat dan mata tertutup.
è  Naracoba akan cenderung berjalan ke kanan.

B. Percobaan dengan Kursi Putar
      Naracoba duduk di kursi putar, tangannya memegang erat pada tangan kursi putar, kedua matanya ditutup, dan kepala ditundukkan  30° ke depan, lalu kursi diputar searah jarum jam.
è  Setelah kursi dihentikan dan penutup mata naracoba dibuka, mata naracoba akan terlempar ke kanan dan mata naracoba tersebut akan berusaha untuh kembali ke tengah kembali.
è  Tindakan penundukan kepala 30° ke depan bermaksud untuk memasukkan cairan endolimfe ke dalam kanalis semi sirkularis vertikal.
è  Nistagmus adalah gerakan bola mata yang cepat tanpa disengaja.
è  Komponen di luar kemauan arah nistagmus berusaha ke tengah dengan cepat.
è  Rotary nistagmus adalah perputaran cairan endolimfe dalam kanalis semisirkularis saat probandus diputar.
è  Post rotary nistagmus adalah perputaran cairan endolimfe dalam kanalis semisirkularis setelah probandus diputar.

C. Pengaruh Pemutaran terhadap Penyimpangan Penunjukkan
            Naracoba di putar di atas kursi putar, tangan naracoba memegang erat tangan kursi putar, mata tertutup, kepala ditundukkan 30° ke depan, lalu kursi diputar searah jarum jam.
è  Setelah kursi dihentikan dan mata naracoba dibuka, naracoba berusaha menyentuh tangan orang yang ada di depannya, namun tangan naracoba cenderung tertarik ke kanan.


D. Tes Jatuh
1. Naracoba duduk di kursi putar dengan kedua tangannya memegang erat pada tangan kursi, kedua mata tertutup, kepala dan badannya dibungkukan membentuk sudut 120° dari posisi normal.
è  Naracoba akan cenderung jatuh ke kiri karena seolah-olah ada jurang di sisi kirinya.
è  Maksud penundukan 120° untuk mengisi cairan indolimfe ke seluruh kanalis semisirkularis.
2.  Naracoba diputar dengan kursi putar dengan kepala miring 90° ke arah bahu kanan, mata tertutup, tangan memegang erta tangan kursi, dan diputar searah jarum jam.
è  naracoba akan cenderung jatuh ke belakang karena berusaha menghindari jurang yang ada di depannya.
3.   Naracoba menengadahkan kepalanya ke belakang membentuk sudut 60°, dengan mata tetap ditutup, tangan memegang erat tangan kursi, dan diputar serah jarum jam.
è  Naracoaba akan cenderung jatuh ke arah kiri, karena seolah-olah menghindari jurang yang ada di kanannya.
                       
                        Maksud tindakan (2) dan (3) terhadap posisi kanalis semisirkularis adalah untuk memasukkan cairan endolimfe ke kanalis semisirkularis yang lain dan untuk membandingkan hasilnya.
                        Hubungan arah jatuh pada setiap percobaan dengan arah aliran endolimfe pada kanalis semisirkularis adalah arah jatuh berlawanan arah dengan arah putar.

E. Kesan (Sensasi)
                  Naracoba duduk di kursi putar, kedua mata ditutup, kursi di putar ke kanan dengan kecepatan yang berangsur cepat, kemudian kurangi kecepatan putarannya secara berangsur-angsur sampai berhenti.
è  Ketika kecepatan putar masih bertambah, naracoba merasa arah perputarannya berlawanan arah dengan arah putar sebenarnya.
è  Ketika kecepatan putar menetap, naracoba merasa arah putar searah dengan arah putar sebenarnya.
è  Ketika kecepatan putar dikurangi, naracoba merasa berputar seperti berlawanan arah dengan arah putar.
è  Segera setelah kursi dihentikan, naracoba merasa masih berputar dan berlawanan arah dengan arah putar.
è  Mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan naracoba adalah mula-mula naracoba berputar ke kiri, lalu berputar ke kanan, kemudian berputar ke kiri lagi, dan setelah kursi dihentikan naracoba masih berputar ke kiri.



F. Pengaruh Percepatan Sudut terhadap Canalis Semisirkularis Horisontal
      1.  Naracoba berputar sambil berpegangan tongkat atau statif dengan mata tertutup, dan mata ditundukkan 30°, berputar searah jarum jam (ke kanan) 10x dalam 30 detik.
è  Setelah matanya dibuka, naracoba akan cenderung jatuh ke kiri.
      2.   Naracoba mencoba kembali, tetapi berputar berlawanan arah jarum jam (ke kiri).
è  Setelah matanya di buka, naracoba cenderung akan jatuh ke kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar