Download

Jumat, 07 Oktober 2011

Hipertiroidisme


PENDAHULUAN

A. Definisi
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkankelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis danbiokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksitiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.
Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjartiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihandi dalam darah.
Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling beratmengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakitGraves atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus:infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi,penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyaki serebrovaskular/strok, palpasi tiroid terlalu kuat.
1. Apakah itu tiroid ?
Kelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian bawahdepan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin.
2. Hormon Tiroid
Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadarmetabolismePenyakit Grave, penyebab tersering hipertiroidisme,adalah suatu penyakit otoimun yang biasanya ditandai olehproduksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid. OtoantibodiIgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsang tiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT, tetapi tidak mengalami umpanbalik negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanyaberespons terhadap peningkatan kadar HT. Penyebab penyakitt Grave tidak diketahui,namun tampaknya terdapat predisposisi genetik terhadap penyakit otoimun, Yangpaling sering terkena adalah wanita berusia antara 20an sampai 30an.
Gondok nodular adalah peningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat peningkatankebutuhan akan hormon tiroid. Peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid terjadiselama periode pertumbuhan atau kebutuhan metabolik yang tinggi misalnya padapubertas atau kehamilan. Dalarn hal ini, peningkatan HT disebabkan oleh pengaktivanhipotalamus yang didorong oleh proses metabolisme tubuh sehingga disertai olehpeningkatan TRH dan TSH. Apabila kebutuhan akan hormon tiroid berkurang, ukurankelenjar tiroid biasanya kembali ke normal. Kadang-kadang terjadi perubahan yangireversibel dan kelenjar tidak dapat mengecil. Kelenjar yang membesar tersebut dapat,walaupun tidak selalu, tetap memproduksi HT dalm jumlah berlebihan. Apabilaindividu yang bersangkutan tetap mengalami hipertiroidisme, maka keadaan inidisebut gondok nodular toksik.Dapat terjadi adenoma, hipofisis sel-sel penghasil TSH atau penyakithipotalamus, walaupun jarang.

B. Klasifikasi
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) di bagi dalam 2 kategori:
1. Kelainan yang berhubungan dengan Hipertiroidisme
2. Kelainan yang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme


C. Penyebab
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atauhipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertaipenurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasankeduanya.
Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar HTdan TSH yang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH.Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggidisertai TSH dan TRH yang berlebihan.
1. Penyebab Utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular goitre
c. ’’Solitary toxic adenoma’’
2. Penyebab Lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
d. Pemakaian yodium yang berlebihan
e. Kanker pituitari
f. Obat-obatan seperti Amiodarone

D. Gejala-gejala
1. Peningkatan frekuensi denyut jantung
2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadapkatekolamin
3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleranterhadap panas, keringat berlebihan
4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
5. Peningkatan frekuensi buang air besar
6. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat letih
10. Tanda bruit
11. Haid sedikit dan tidak tetap
12. Pembesaran kelenjar tiroid
13. Mata melotot (exoptalmus)

E. Diagnosa
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akanmemastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusatatau kelenjar tiroid.
1. TSH(Tiroid Stimulating Hormone)
2. Bebas T4 (tiroksin)
3. Bebas T3 (triiodotironin)
4. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untukmemastikan pembesaran kelenjartiroid
5. Tiroid scan untuk melihatpembesaran kelenjar tiroid
6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemakserum
7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami hipertiroidisme adalah sebagai berikut :
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhanenergi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan denganpenurunan berat badan)
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
7. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur

F. Komplikasi
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisistirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasienhipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi padapasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT dalamjumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia(sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksikarena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis tiroid: mortalitas

G. Penatalaksanaan
1. Konservatif
Tata laksana penyakit Graves
a. Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosisberlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagaiberikut :
1) Thioamide
2) Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
3) Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal2.000 mg/hari
4) Potassium Iodide
5) Sodium Ipodate
6) Anion Inhibitor
b. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk mengurangi gejalagejalahipotiroidisme. Contoh: Propanolol
Indikasi :
1). Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien mudadengan struma ringan –sedang dan tiroktosikosis
2). Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atausesudah pengobatan yodium radioaktif
3). Persiapan tiroidektomi
4). Pasien hamil, usia lanjut
5). Krisis tiroid
Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan, sementara menunggupasien menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu pemberian anti tiroid. Propanololdosis 40-200 mg dalam 4 dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8minggu. Setelah eutiroid, pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau gejaladan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah tercapai eutiroid, obatanti tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan dosis terkecil yang masihmemberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian pengobatandihentikan , dan di nilai apakah tejadi remisi. Dikatakan remisi apabila setelah 1tahun obat antitiroid di hentikan, pasien masih dalam keadaan eutiroid, walaupunkemudian hari dapat tetap eutiroid atau terjadi kolaps.
2. Surgical
a. Radioaktif iodine.
Tindakan ini adalah untukmemusnahkan kelenjartiroid yang hiperaktif
b. Tiroidektomi.
Tindakan Pembedahan iniuntuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar


























DAFTAR PUSTAKA

1. Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi8), EGC, Jakarta
2. Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2), EGC,Jakarta
3. Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta
4. Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan,(Edisi III), EGC, Jakarta.
5. FKUI, 1979, Patologi, FKUI, Jakarta
6. Ganong, 1997, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta
7. Gibson, John, 2003, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, EGC, Jakarta
8. Guyton dan Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, (Edisi 9), EGC, Jakarta
9. Hinchliff, 1999, Kamus Keperawatan, EGC, Jakarta
10. Price, S. A dan Wilson, L. M, 1995, Patofisiologi, EGC, Jakarta
11. Sherwood, 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, (edisi 21), EGC, Jakarta
12. Sobotta, 2003, Atlas Anatomi, (Edisi 21), EGC, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar