BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kehamilan
merupakan proses alamiah yang dialami oleh para wanita pada umumnya dari jaman ke jaman. Selama itu pula berkembang pula
ilmu dan pendekatan untuk menanganinya. Karena sebagai salah satu bagian dari
proses reproduksi yang dialami oleh setiap wanita pada umumnya maka proses
kehamilan ini sudah dipelajari secara alamiah.
Namun
hanya sedikit dari mereka yang mengalami hal ini benar-benar mengetahui tentang
apa itu kehamilan terutama dalam hubungannya dengan kesehatan, padahal hal ini
merupakan hal yang sangat penting yang dapat berpengaruh baik bagi kesehatan
ibu maupun janin yang dikandungnya. Selain itu ditambah dengan beberapa budaya,
cerita-cerita orang tua serta mitos-mitos yang kurang ilmiah yang ikut
tercampur dalam pengetahuan orang yang masih dangkal masalah kehamilan. Maka
tak heran tingkat kematian ibu dan anak saat melahirkan di Indonesia masih
tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya.
A. Tujuan
1. Tujuan umum pembuatan makalah
ini adalah untuk melatih kecakapan dan keterampilan kita sebagai calon bidan
untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan kerangka pikir
bidan menurut manajemen Varney atau berdasarkan kompetensi Bidan.
2. Menanamkan kerangka pikir Varney atau kompetensi Bidan dalam
diri kita sebagai modal untuk memberikan asuhan kebidanan kelak.
3.
Melatih
berfikir cepat, cermat, tepat dan rasional dalam memberikan asuhan kepada
klien.
B.
Rumusan Masalah
Gambaran Karakteristik Komplikasi dan Kelainan Pada Ibu hamil
Khususnya Penderita Polihidramnion.
C.
Tujuan Makalah
1.
Untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu Hamil
Dengan Komplikasi dan Kelainan kehamilan Trimester Lanjut dan Cara
Mengatasinya.
2.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah ASKEB IV
3.
Untuk mendapatkan nilai atas tugas yang telah diberikan
4.
Memberi informasi pada para pembaca khususnya kebidanan
agar dapat mengantisipasi terjadinya komplikasi dan Kelainan kehamilan pada Trimester Lanjut sedini mungkin.
5.
Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masa
antenatal care.
D. Manfaat
1. Bagi tenaga kesehatan khususnya
kebidanan, Dapat meningkatkan pelayanan kebidanan dasar dengan saran atau ilmu
kebidanan
2. Bagi Institusi Pendidikan,
Dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan Stikes A. Yani Program
Kebidanan
3. Bagi Penulis, Menambah pengetahuan bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh agar semestinya menghasilkan pengetahuan tentang cara
mengantisipasi komplikasi dan kelaian Kehamilan Pada Trimester Lanjut seperti Polihidramnion..
BAB II
KAJIAN TEORI
- Pengaertian Polihidramnion
Suatu keadaan dimana jumlah air ketubanjauh lebih banyak
dari normal, biasanya lebih dari 2 liter.Perjalanan penyakit Hidramnion atau
kadang – kadang di sebut juga polihidramnion adalah keadaan dimana banyaknya
air ketuban melebihi 2000cc. Penambahan air ketuban ini bisa mendadak dalam
beberapa hari disebut hidramnion akut, atau secara perlahan – lahan. Dalam hal
ini disebut sebagai hidramnion kronis. Insidensinya berkisar antara 1 :62 dan
1: 754 persalian , tetapi bentuk yang menyebabkan gangguan lebih jarang (1:1000
persalinan). Hidramnion yang disertai dengan kelainan kongenital, terutama dari
susunan saraf sentral dan traktus
gastrointestinal, cukup tinggi. Di samping itu sering ditemukan pada
kehamilan ganda dan beberapa penyakit ibu seperti diabetes melitus, preeklamsia dan
eritrobaltis feotalis. Polihidramnion
di bagi menjadi
1)Hidramnion kronis
Pertambahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu
atau bulan, dan biasanya terjadi pada
kehamilan lanjut
2)Hidramnion Akut
2)Hidramnion Akut
Terjadi pertambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan
cepat dalam waktu beberapa hari saja.
Produksi
air ketuban yang abnormal baru bisa terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22
minggu atau lima bulan.
Penderita
biasanya merasa kandungannya cepat sekali berkembang (seolah tahu-tahu
mblendhung). Pada
kasus polihidramnion ekstrem, pembesaran perut bisa begitu berlebihan sehingga
dinding perut menjadi tipis dan terlihat pembuluh darah di bawah kulit. Lapisan
kuilt pecah hingga tampak guratan-guratan pada permukaan perut secara
berlebihan.
Rahim
yang membesar berlebihan dapat menimbulkan rasa sesak dan gangguan napas karena
paru-paru terdesak dan kapasitasnya mengurang. Sesak napas begitu hebat
sehingga bisa menjadi alasan dokter untuk melakukan suatu tindakan medik.
Jika diukur,
pertambahan lingkaran perut begitu progresif, juga tinggi rahim. Dokter
pemeriksa akan kesulitan melaba letak dan kedudukan janin karena besar janin
yang relatif kecil dibandingkan pembesaran perut. Letak janin sering tidak
normal. Dengan alat pemeriksa, suara denyut jantung janin terdengar jauh karena
jantung janin jauh dari permukaan. Namun, alat uftrasonografi dapat memberi
diagnosis yang lebih pasti dengan cara mengukur ketinggian kantong air ketuban
dan indeks cairan amnion (amniotic fluid index). Alat ini sekaligus untuk
mengetahui apakah ada kelainan bawaan pada janin dan gangguan pertumbuhan
janin.
Bisa Lahir Prematur Polihidramnion meningkatkan
risiko kelahiran premature
karena peregangan
rahim yang berlebihan akan memicu terjadinya kontraksi.
Bila ada kontraksi rahim dan keadaan masih memungkinkan, dokter akan berusaha mencegah timbulnya persalinan prematur dengan memberikan obat pencegah kontraksi. Cara lain mencegah peregangan rahim yang berlebihan adalah dengan mengeluarkan sebagian cairan ketuban melalui sebuah jarum yang dimasukkan dari permukaan perut, yang disebut sebagai amniosentesis. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sesak penderita yang kadang tidak tertahankan.
Bila ada kontraksi rahim dan keadaan masih memungkinkan, dokter akan berusaha mencegah timbulnya persalinan prematur dengan memberikan obat pencegah kontraksi. Cara lain mencegah peregangan rahim yang berlebihan adalah dengan mengeluarkan sebagian cairan ketuban melalui sebuah jarum yang dimasukkan dari permukaan perut, yang disebut sebagai amniosentesis. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sesak penderita yang kadang tidak tertahankan.
Risiko
komplikasi persalinan juga meningkat. Kemungkinan terjadinya perdarahan pasca
persalinan lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa. Pada polihidramnion juga
bisa dijumpai komplikasi lepasnya plasenta dari perlekatannya sebelum operasi
dan terjadinya kematian janin di dalam kandungan. Kejadian bedah caesar juga
lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa karena letak janin yang tidak
normal atau menurunnnya kesejahteraan janin.
- Etiologi
Etiologi polihidramnion belum jelas, tetapi diketahui
bahwa polihidramnion terjadi bila produksi air ketuban bertambah, bila
pengaliran air ketuban terganggu atau kedua – duanya. Hal ini di duga karena
air ketuban di bentuk oleh sel – sel amnion, di tambah air kencing janin, dan
cairan otak pada anesefalus. Air ketuban yang terbentuk, secara rutin
dikeluarkan dan di ganti dengan yang
baru. Salah satu pengeluaran ini cairan di telan janin, di absorbsi oleh usus
kemudian di alirkan ke plasenta untuk akhirnya masuk peredaran darah ibu.
Ekskresi air ketuban akan terganggu bila janin tidak bisa menelan seperti pada
atresia esofagus atau tumor – tumor plasenta. Pada anesefalus polihidramnion
disebabkan karena transundat cairan dari selaput otak dan sum – sum tulang
belakang dan berkurangnya hormon antidiuretik.
Hidramnion banyak ditemukan pada kasus-kasus:
1.
penyakit jantung
2.
nefritis
3.
edema umum
4.
anamali kongenital (pada anak); seperti anencepali,
spinadifida atresia atau striktur esofagus, hydrocepalus dan struma blockling
oesophagus
5.
simpul tali pusat
6.
DM
7.
Gemelli uniovulair
8.
Malnutrisi
9.
Penyakit kelenjar hipofisis
C. Diagnosis
1.
Anamnesis
a.
Perut lebih besar dan terasa lebih berat dari biasa
b.
Pada yang ringan keluhan-keluhan subyektif tidak banya
c.
Pada yang akut dan pada pembesaran uterus yang cepat
terdapat keluhan-keluhan
d.
Nyeri perut karena tegangnya uterus mual dan muntah
e.
Oedema pada tungkai, vulva dan dinding perut
f.
Pada proses akut dan perut besar sekali, bisa syok,
berkerigat dingin, sesak.
2.
Inspeksi
a.
Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut
berkilat, retak-retak kulit jelas dan kadang-kadang umbilikus mendatar.
b.
Jika akut, ibu akan terlihat sesak dan sianosis serta
terlihat payah membawa kandungannya.
3.
Palpasi
- Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi oedema pada dinding perut, vulva dan tungkai
- Fundus uteri lebih tinggi dari umur sesungguhnya
- Bagian janin sukar dikenali
- Kalau pada letak kepala, kepala janin dapat diraba maka balotement jelas sekali
- Karena bebasnya janin bergerak dan tidak terfiksir maka dapat terjadi kesalahan-kesalahan letak janin
4.
Auskultasi
DJJ sukar didengar dan jika terdengar hanya sekali.
DJJ sukar didengar dan jika terdengar hanya sekali.
5.
Rontgen foto abdomen
a.
Nampak bayangan terselubung kabut, karena banyaknya
cairan kadang bayangan janin tidak jelas
b.
Foto rongtgen pada hidramnion berguna untuk disgnostik
dan untuk menentukan etiologi.
6.
Pemeriksaan dalam
Selaput ketuban teraba tegang dan menonjol walaupun diluar his
7. Diagnosa banding
a.
Hidramnion
b.
Gemeli
c.
Asites
d.
Kista avanii
e.
Kehamilan beserta tumor
8.
Prognesis
Pada janin
a.
Kongenital anomali
b.
Prematuritas
c.
Komplikasi karena kesalahan letak anak
d.
Eritoblastosis
Pada ibu
a.
Solusio plasenta
b.
Atonia uteri
c.
Perdarahan post partum
d.
Retensio plasenta
e.
Syok
D.Penatalaksanaan
Terapi hidramnion dibagi menjadi 3 fase:
Terapi hidramnion dibagi menjadi 3 fase:
a.
Waktu hamil
Polidramnion ringan, jarang diberi terapi klinis cukup diobservasi dan
berikan terapi simpotomatis. Pada
hidramnion yang berat dengan keluhan-keluhan harus dirawat di rumah sakit dan bedrest.
b.
Waktu partus
a)
Bila tidak ada hal-hal yang mendesak maka sikap kita
menunggu
b)
Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis maka
lakukan transvaginal melalui servik bila sudah ada pembukaan
c)
Bila sewaktu pemeriksaan dalam, ketuban tiba-tiba pecah,
masukan jari tangan ke dalam vagina sebagai tampon beberapa lama supaya air
ketuban keluar pelan-pelan.
c.
Post partum
1)
Periksa Hb
2)
Pasang infus
3)
Pemberian antibiotik
\
|
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
CONTOH
KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
NY. S GIPOAO UMUR 21 TAHUN UMUR KEHAMILAN 33 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN PATOLOGIS
I. PENGKAJIAN
I.Data
Subyektif
A. Identitas/ Biodata
B.
Anamnesa pada tanggal 1 Januari 2010 Jam 15.38 WIB
1.
Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya.
2.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa ibu
merasa tidak nyaman dengan keadaan perut nya yang terasa nyeri dan terlihat buncit dan mendatar, tidak seperti
pada kehamilan lainnya.
3.
Riwayat Menstruasi
a.
Menarche :13
Tahun Siklus : 28 hari
b.
Lama :7
Hari Jumlah : 3 x ganti pembalut
c.
Warna :
Merah Khas Darah Keluhan : Tidak ada Keluhan
d.
Teratur/Tidak :
Teratur
4.
Riwayat Perkawinan
a.
Umur waktu nikah :
20 Tahun
b.
Lama :
1 tahun
c.
Perkawinan ke :
1
5.
Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat Kesehatan Sekarang
1.
Menular : Ibu
mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti
HIV/AIDS,TBC, Hepatitis B
2.
Menurun : Ibu
mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti
Asma, jantung, hipertensi dan DM
3.
Menahun : Ibu
mengatakan tidak sedang menderita penyakit menahun seperti
Kista, TBC
b.
Riwayat Kesehatan yang Lalu
1.
Menular : Ibu
mengatakan bahwa ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
Menular seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS
2.
Menurun : Ibu
mengatakan bahwa ibu t mempunyai riwayat penyakit
Menurun seperti , DM pada ayah.
3.
Menahun : Ibu
mengatakan bahwa ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
Menahun seperti Kista, TBC
4.
Lain – Lain : Ibu
mengatakan bahwa ibu tidak memiliki riwayat penyakit yang lain
Lain seperti tumor kanker dan keturunan
kembar.
c.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti HIV/AIDS,TBC, Hepatitis B, penyakit Menurun seperti
Asma, jantung, hipertensi tetapi ada riwayat DM, penyakit Menahun seperti
kista, TBC baik dari pihak ibu maupun Bapak.
6. Riwayat
Kehamilan Sekarang
a. HPHT :
03 – 08 - 2009
b. HPL : 11 – 05 – 2010
c. UK : 33 minggu
d. Haid bulan sebeelumnya : 06 – 09 – 2009 lamanya 7 hari
e. ANC :
Umur Kehamilan
|
Frekuensi
|
Pemeriksa
|
Tempat Periksa
|
Keluhan
|
Terapi
|
12+1 Minggu
16+4 Minggu
20+3 Minggu
26+5 Minggu
33 Minggu
|
-
|
Bidan
Bidan
Bidan
Bidan
Bidan
|
BPS.
Y. SRISUBIYARTI
BPS.
BPS.
BPS.
BPS.
|
Lemah dan mual muntah
t.a.k
Nyeri punggung
t.a.k
Tidak nyaman dengan keadaan perut ibu.
|
B625, Vit. C
Fe (XX)
Calk (XX)
Ibuprofe (IV)
Momilen PL (XX)
B12 (X)
Momilen PL(XX)
|
f.
Imunisasi TT
1.
Caten : 1 x
tanggal 28 – 01 – 2008
2.
Hamil : 2X Umur
Kehamilan 16n+4 minggu dan 20+3 minggu
g.
Pergerakan janin pertama kali, tanggal :
Ibu mengatakan bahwa ibu
belum merasakan pergerakan janin
h.
Pergerakan Janin dalam waktu 24 jam terakhir
Ibu mengatakan bahwa ibu
belum merasakan pergerakan janin selama 24 jam terakhir
i.
Keluhan yang dirasakan :
Ibu merasa lemah dan mual mutah
7.Riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No.
|
TTL
Umur
|
Jenis
Persalinan
|
Tempat
Persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Bayi
|
Nifas
|
|||||||||||||||
Ibu
|
Bayi
|
BB/JK/PB
|
Keadaan
|
Laktasi
|
Keadaan
|
|||||||||||||||||
|
Riwayat kehamilan sekarang
|
|||||||||||||||||||||
8. Riwayat KB
|
|
|||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
9. Pola
Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari
Keutuhan
|
Sebelum
Hamil
|
Selama
Hamil
|
Keluhan
|
|||
Nutrisi
a.
Makan
|
3x
sehari porsi 1 piring, jenisnya seperti nasi, sayur, lauk dan buah
|
3x
sehari, porsi 1 piring jenisnya seperti nasi, sayur, lauk dan buah
|
Tidak
ada
|
|||
|
|
|
|
|||
Minum
Eliminisasi
a.
BAK
b.
BAB
Istirahat
Aktivitas
Personal
Hygine
Rekreasi
Pola
Seksual
|
10x
sehari, porsi 1 gelas, jenisnya air putih dan teh
5x
sehari, konsistensi cair, warna kuning jernih, bau khas urine
1 x
sehari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas feses
Tidur
siang tidak pernah
Tidur
malam 7 jam
Ibu
melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri
Mandi 2x
sehari dengan sabun, gosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi, keramas 2x
seminggu, ganti baju 2x sehari dan ganti pakaian dalam 2x sehari.
-
3x
seminggu
|
6x
sehari, porsi 1 gelas jenis air putih, air jeruk susu
3x
sehari, konsistensi cair warna kuning jernih, bau khas urine
1x
sehari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas feses
Tidur
siang ½ jam
Tidur
malam 6 -7 jam
Ibu
melakukan pekerjaan rumah di bantu dengan suami.
Mandi 2x
sehari dengan sabun, gosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi, keramas 2x
seminggu, ganti baju 2x sehari dan ganti pakaian dalam 3x sehari.
Jalan –
jalan pagi
1x
seminggu
|
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
Ada
Tidak
Ada
|
|||
10. Data
psikologis
Ibu mengatakan sangat senang atas kehamilannya, dan
mengharapkan kehamilannya akan berjalan lancar hingga persalinan nanti. Suami
dan keluarga memberikan semangat dan dukungan atas kehamilan ibu.
11. Data
Sosial Budaya
a. Hubungan dengan Keluarga : Baik , keluarga senang, saling menyayangi
dan mendukung
b. Hubungan dengan Tetangga : Baik, saling menghormati
c. Hewan Peliharaan : Tidak memiliki hewan
peliharaan
d. Lingkungan : Bersih, aman dan nyaman.
12. Data
Spiritual
Ibu mengatakan selama ini ibu tetap menjalankan ibadah
solat 5 waktu sehari semalam, dan menjalankan perintah nya.
13.
Pengetahuan Ibu
a. Tentang Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi melalui proses hubungan sexual, yaitu bertemunya
semen bapak dan semen ibu.
b.Tentang Nutrisi ibu hamil
Selama
masa kehamilannya ibu membutuhkan nutrisi yang cukup dan seimbang seperti
vitamin, protein, lemak, karbohingga ibu di anjurkan untuk mengkonsumsi buah –
buahan, sayuran hijau, lauk – pauk ,dan minum susu untuk pertumbuhan janinnya.
b.
Perawatan Payudara
Ibu
mengatakan belum begitu paham dengan perawatan payudara.
c.
Senam Hamil
Ibu mengatakan bahwa senam hamil bertujuan untuk
menyehatkan bayinya dan membantu proses persalinan.
d.
Tentang Persiapan Persalinan
Ibu mengatakan jika sudah waktunya untuk bersalin, maka
hal – hal yang perlu di persiapkan adalah tenaga penolong seperti bidan, baju
bayi, baju ibu, selimut, kendaraan, uang dan keluarga.
I.
Data Subyektif
A.
Pemeriksaan Umum
1.
Keadaan Umum :
Kurang baik
2.
Kesadaran :
Compos Metis
3.
Tanda – tanda Vital
a.
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
b.
Nadi :
80 x/menit
c.
RR :
24 x/menit
d.
TB :150
cm
e.
Suhu :
36,5 Cº
f.
BB sebelum hamil :
45 kg
g.
BB saat Hamil :
55 kg
h.
Kenaikan BB :
10 kg
i.
Lila :
27 cm
4.
Status Present
a.
Kepala :
Bentuk Mesocepal
1.Rambut :Bersih,
rambut berwarna hitam lurus, tidak berketombe, Tidak rontok.
2.Muka :
simetris, bersih, tidak ada jerawat, tidak pucat, ada Odema
3.Mata :
simetris, konjungtiva merah muda , sklera putih
4.Hidung :
simetris, tidak ada secret, tidak ada polip
5.Hidung :
simetris, bersih tidak ada secret, tidak ada serumen
6. Mulut :
simetris, bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
Gigi, bibir pecah – pecah dan pucat, tidak
ada pem -
bengkakan Tonsil.
b.
Leher :
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan vena jugularis, tidak ada luka
bekas
operasi.
c.
Dada :
simetris,tidak ada bekas luka operasi, gerakan nafas
teratur, tidak ada suara nafas,
tidak ada nyeri tekan.
d.
Mamae :
simetris, bersih, payudara membesar, puting susu
e.
Abdomen :
membesar tidak sesuai umur kehamilan,
buncit,
tidak ada
Luka bekas opersai.
f.
Pinggang :
simetris tidak ada luka bekas operasi.
g.
Punggung :
simetris, bentuk punggung lordosis
h.
Genetalia :
simetris, tidak ada varises, odema pada vulva, tidak
Ada Flour abus.
i.
Ekstremitas
a)
Atas :
simetris, tidak ada odema, kuku bersih, pendek, tidak
pucat,gerak aktif.
b)
Bawah :
simetris, ada odema,tidak varises, kuku bersih,
pendek, tidak pucat, gerak aktif,
reflek patela kanan
kiri -/+
B.
Pemeriksaan Obstetri
1.
Ispeksi
a.
Wajah : Tidak
terdapat cloasma gravidarum
b.
Mamae : Terdapat
hiperpigmentasi pada areola dan papila mamae, kolostrum belum
keluar
c.
Abdomen : Terdapat
striae gravidarum dan tidak terdapat linea nigra.
d.
Genetalia : odema
pada vulva, Tidak ada pus, Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini
2.
Palpasi
a.Leopold I : TFU 35 cm ½ pusat, proxesus xifoideus,
teraba bulat lunak tidak melenting
(bokong)
b.Leopold II : Pada sisi kanan ibu teraba bagian
terkecil janin (ektremitas), pada sisi kiri ibu
tahanan
luas seperti papan (puki).
c.Leopold
III : Teraba bulat keras, melenting (
presentasi kepala)
d.Leopold IV : Kedua tangan pemeriksa konvergen, kepala belum
masuk PAP
Mc. Donald : 35 cm
TBJ : ( 35 - 12 ) 155
: 3565 kg
Palpasi supra pubik : tak penuh.
3.
Auskultasi
DJJ Frekuensi : 136x/menit
Irama : 11/12/11
Interval : teratur
Detak jantung janin susah
ditentukan
4.
Perkusi reflek
patela kanan/kiri : -/+
5.
Periksa Dalam :
pemeriksaan dalam belum di lakukan
C..Pemeriksaaan
penunjang/ laboratorium
1. Protein Urine : Tidak dilakukan
2.Urin Reduksi : Tidak dilakukan
3.Hb :
10 gr %
4.Golongan Darah : B
II. INTREPRETASI DATA
Seorang
NY. S hamil G1P0A0 umur kehamilan 33
minggu dengan Kehamilan Polihidramnion
Dasar
Subyektif :
a)
Ibu mengatakan ini
kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan.
b)
Belum pernah keguguran.
c)
Ibu mengatakan
sekarang berumur 21 tahun
d)
merasa tidak nyaman dengan keadaan perut yang buncit.
e)
HPHT 03 – 08 – 2009
Obyetif :
a)
HPL 11 – 05 - 2010
b)
Keadaan umum : kurang baik
c)
Kesadaran : Compos Metis
d)
Ibu terlihat lemas, TD 130/70mm Hg, perut terlihat
buncit, tegang, kulit perut berkilat, retak-retak kulit jelas dan umbilikus mendatar.
II.
DIAGNOSA
POTENSIAL
a)
Hidramnion
b)
Gemeli
c)
Kehamilan beserta tumor
d)
Preeklamsi
III.
TINDAKAN SEGERA
a)
Periksa kesejehteraan janin
b)
Periksa keadaan ibu.
V. RENCANA TINDAKAN
1.
Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
2.
Beri informasi pada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan
3.
Anjurkan ibu untuk memeriksakan kandungannya ke tempat
pemeriksaan yang lebih lanjut untuk melakukan pemeriksaan USG.
4.
Anjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan, aktivitas
dan istirahat cukup
5.
Memotivasi ibu untuk tetap menjaga kandungannya.
6.
Memberikan terapi obat untuk menerunkan tensi ibu dan
antibiotik, serta multivitamin
7.
Beritahu ibu
tentang informasi kunjungan ulang.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal 01 – 01-2010 Jam 15.40 WIB
1.
Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan ibu saat ini kurang
baik, diagnosa bidan ibu mengalami kelainan pada kehamilan yaitu polihidramnion
yaitu kehamilan dengan kelebihan cairan, sedangkan keadaan janin baik namun
memerulukan pemeriksaan lebih lanjut.
2.
Menjelaskan kepada ibu bahwa kelainan kehamilan yang di
alami ibu dpat menyebabkan kelaian pada pada janin dan kelainan dalam proses
persalinan
Pada janin
a.
Kongenital anomali
b.
Prematuritas
c.
Komplikasi karena kesalahan letak anak
d.
Eritoblastosis
Pada ibu
a)
Solusio plasenta
b)
Atonia uteri
c)
Perdarahan post partum
d)
Retensio plasenta
e)
Syok
3.
Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya lebih
lanjut yaitu memeriksakan kehamilannya pada dokter kandungan untuk melakukan
USG.
1)
Menganjurkan
ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang be rgizi seperti nasi, sayur –
sayuran hijau, kacang – kacangan, daging, telur, tahu , tempe, ikan dan buah –
buahan. Dan mengannjurkan untuk diit tinggi protein, rendah hidrat arang,
rendah lemak dan rendah garam
2)
Menganjurkan
ibu untuk tetap istirahat cukup yaitu istirahat siang maksimal 2 jam, istirahat
malam maksimal 8 jam, dan tidak terlalu banyak ektivitas.
4.
Memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap menjaga
kehamilannya agar tetap sehat dan dapat lahir hingga aterm.
5.
Memberikan terapi tablet Multivitamin (X) /1x1, Vitamin
B12 (x) / 1X1 dan Obat hipertensi spervasif (V) / 1x1, antibiotik (X) / 1x1
6.
Mengingatkan kembali kepada ibu untuk melakukan kunjungan
ulang 1 minggu kemudian, atau apabila ibu mengalami keluhan yang mengganggu
kesehatan atau segera menghubungi bidan atau tenaga kesehatan terdekat.
VII . EVALUASI
Tanggal 01 – 01 -2010 jam 15.45 WIB
1.
Ibu mengerti dengan penjelasan bidan mengenai Kelainan
pada kehamilan yaitu polihidramnion.
2.
Ibu mengerti bahwa kondisi yang di alaminya saat ini
adalah kurang baik sehingga perlu perawatan intensif. Agar mendapatkan asupan
nutrisi yang sesuai dan tidak mengalami dehidrasi.
3.
Ibu berjanji akan akan mengkonsumsi semua obat yang telah
di berikan di minum sesuai jadwal secara
rutin.
4.
Ibu akan datang kembali 4 minggu kemudian jika tidak ada
keluhan dan akan secepatnya untuk menghubungi pihak kesehatan bila ada kelu
BAB IV
PEMBAHASAN
Melalui
kasus yang di temui penulis dapat menganamnesa dan mendiagnosa kasus, bahwa
kasus yang di alami pasien adalah kelainan kehamilan pada polihidramnion kronis
yang terjadi secara perlahan dan pada kehamilan lanjut. Hasil diagnosanya
sebagai berikut :
Diagnosis
A.
Anamnesis
a.
Perut ibu lebih besar dan terasa lebih berat dari
biasanya
b.
Pada yang kronis
pembesaran uterus yang perlahan – lahan, keluhan-keluhan yang di alami
tidak terlalu signifikan
c.
Ibu mengalami Nyeri perut karena tegangnya uterus
d.
Oedema pada tungkai, vulva dan dinding perut.
B.
Inspeksi
a)
Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut
berkilat, retak-retak kulit jelas dan umbilikus
mendatar.
C.
Palpasi
a.
Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi oedema pada
dinding perut, vulva dan tungkai
b.
Fundus uteri lebih tinggi dari umur sesungguhnya
c.
Bagian janin sukar dikenali
d.
pada letak kepala, kepala janin dapat diraba maka
balotement jelas sekali
e.
Karena bebasnya janin bergerak, maka dapat terjadi
kesalahan-kesalahan letak janin.
D.
Auskultasi
DJJ sukar didengar dan jika terdengar hanya sekali.
DJJ sukar didengar dan jika terdengar hanya sekali.
b.
Rontgen foto abdomen
c.
Nampak bayangan terselubung kabut, karena banyaknya
cairan kadang bayangan janin tidak jelas
d.
Foto rongtgen pada hidramnion berguna untuk disgnostik
dan untuk menentukan etiologi.
D.Penatalaksanaan
Terapi hidramnion dibagi menjadi 3 fase:
Terapi hidramnion dibagi menjadi 3 fase:
d.
Waktu hamil
Polidramnion ringan, jarang diberi terapi klinis cukup diobservasi dan
berikan terapi simpotomatis. Pada
hidramnion yang berat dengan keluhan-keluhan harus dirawat di rumah sakit dan bedrest.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
- Polihidramnion merupakan slah satu bentuk kelainan pada kehamilan, yang bisa terjadi pada usia kehamilan antara 22 – 28 minggu dan kehamilan lanjut.
- Plihidramnion dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya karena adanya riwayat penyakit keturunan dan riwayat hamil bayi kembar.
- Kehamilan polihidramnion dapat ditangani secara intensif melalui deteksi dini dan ANC secara rutin.
B.Saran
- Penanganan lebih awal untuk mendeteksi Polihidramnion secara dini sangat bermanfaat untuk menanggulangi terjadinya kelainan pada bayi dan kelainan persalinan.
- Diharapkan penangan khusus, dan intensif untuk melakukan perawatan pada pasien penderita polihidramnion.
- Kolaborasi Bidan dan nakes yang lain yang lebih berkompeten dapat membantu menangani terjadinya kelainan pada kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan.
Jakarta. EGC
Mochtar
Rustam.1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta. EGC
Nugraheny
Esti.2009. Asuhan Kebidanan Pathologi.Yogyakarta. Pustaka Rihama
Prawiharjo Sarwono.2007. Ilmu
Kebidanan.Jakarta. Trisada Printer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar