KONSEP DASAR NIFAS
A. Pengertian
Masa Nifas ( puerperium ) adalah masa sesudah
persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6
minggu.Nifas ( puerperium ) berasal dari bahasa latin “ puer “ berarti anak dan
“ parere” berarti membawa untuk seterusnya (to bring frot). Kejadian yang
terjadi pada masa nifas ialah involusi rahim, laktasi dan pengeluaran lochea.
B. Perubahan – perubahan yang terjadi pada
nifas :
- Involusi Rahim
a.
Pengertian
Yaitu proses dimana
rahim kembali keukuran semula seperti sebelum mengalami kehamilan.
b. Perubahan fundus uteri
Setelah placenta lahir
uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Fundus
uteri kira-kira 3 jari dibawah pusat. Dalam 12 jam setelah persalinan fundus uteri berada 1 cm diatas pusat
atau setinggi pusat. dan mengalami penurunan tiap 24 jam sekitar 1-2 cm. Hari
ke-6 post partum normal fundus uteri berada di antara ½ simpisis pubis dengan
pusat.dan semakin lama tidak teraba lagi dari luar pada hari ke 9-10.
c.
Penyebab
·
Proses autolisis (saat zat protein dinding rahim
dipecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang bersama air kencing, sehingga kadar
nitrogen dalam air kencing sangat tinggi) dimana sitoplasma sel yang berlebihan
akan tercerna sendiri sehingga tertinggal jaringan fibro elastic dari jaringan
renik sebagai bukti kehamilan.
·
Kontraksi dan Retraksi otot uterus yang terjadi
terus menerus mengakibatkan kompresi pembuluh darah dan anemia setempat (
ischemic ). Kontraksi uterus diikuti his
pengiring mengakibatkan rasa
nyeri yang disebut nyeri ikutan (after pain ) terutama pada multipara.
·
Atrofi
jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen dalam jumlah besar,
kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen
yang menyertai pelepasan placenta.
- Lochea
Yaitu
cairan dan sisa darah yang berasal dari lapisan endometrium tempat implantasi
placenta dan jaringan desi dua yang nekrotik dari dalam uterus selama masa
nifas.
v
Pengeluaran Lochea dapat dibagi berdasarkan
jumlah dan warnanya :
a.
Lochea Rubra, keluar hari 1- 4, berwarna merah
hitam,terdiri dari sel desi dua, vernik kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium,
sisa darah, robekan tropoblastik, bakteri. Jumlahnya sedang.
b.
Lochea Serosa, keluar hari ke 4 -8, berwarna merah
muda, kekuningan, kecoklatan, encer, jumlahnya berkurang, berisi darah yang
sudah tua, serum, lekosit,jaringan.
c.
Lochea Alba,
keluar hari ke 8 – 14, kadang ada yang sampai 6 minggu postpartum,
berwarna kunung, putih, atau hampir tidak berwarana, berisi bakteri yang sudah
mati, jumlahnya sedikit,tanda sudah memasuki tahap pemulihan.
v
Jumlah lochea (jacobson,1985 );
a. sangat sedikit, bila hanya < 2,5
cm pada pembalut.
b. Sedikit bila < 10 cm noda
pembalut.
c. Moderat bila < 15 cm noda pada
pembalut.
d. Berat bila memenuhi pembalut dalam 1
jam.
v
Keadaan lochea:
a) Berbau amis, seperti menstruasi
normal bila bau busuk berarti ada infeksi.
b) Bila
mendapat terapi oksitocin aliran lochea menurun.
c) Bila ambulasi atau menyusui aliran
lochea meningkat.
d) Akan terjadi semburan darah pada
waktu berdiri.
e) Perdarahan yang berlangsung 10 hari
postpartum indikasi terjadi perdarahan tempat pelepasan placenta yang merupakan
pross penyembuhan.
f) Bila 3 -4 minggi masih terjadi
perdarahan, mumgkin infeksi pada desidua tempat pelepasan placenta, bila
disertai nyeri atau perih yang tidak berkurang dan dilanjutkan dengan lochea
serosa/alba identifikasi terjadi endometritis.
- Laktasi
Yaitu,proses pembentukan dan pengeluaran ASI pada ibu
postpartum. Keadaan buah dada
pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada
waktu ini belum mengandung susu, melainkan colostrum yang dapat dikeluarkan
dengan memijat areola mamae.
Asi
diproduksi oleh oleh sel asini atas pengaruh hormone prolaktin. Hormon
prolaktin sendiri dipengaruhi oleh hormon esrtogen pada usia kehamilan 16
minggu.
Masing-masing
payudara terdiri dari 16-20 lobus. Pada proses pembentukan asi, asi dibentuk
ol;eh sel asini yang terdapat di alveolus, alveolus merupakn bagian dari
lobuli- lobuli, dari lobuli asi dialirkan lewat ductus lactiverus minor
dilanjutkan ke ductus lactiverus mayor dan ditampung di ampula ductus
lactiverus yang kemudian dikeluarkan lewat sinus lactiverus.
Colostrum ialah cairan berwarna kuning yang mengandung
zat yang berguna untuk antibody tubuh, mengandung protein, garam, gula dan
sedikit lemak. Bj 1,030-1,035, reaksinya alkalis, terdiri dari albumin yang
membeku bila dipanaskan. Dilihat dengan mikroskop tampak benda – benda halus
yang melayang – layang( sel-sel epitel yang mengalami degenerasi lemak).lebih
banyak mengandung protein dan garam, gula sama, dan lemak lebih sedikit
dibanding asi. Tidak berarti sebagai makanan tetapi bersifat laxansia.
Mengandung eoglobulin sebagai zat antibody dan penambah kekuatan tubuh.
ASI, keluar 2 -3 hari setelah melahirkan, pada sc hari ke 4. Warna putih kekunung – kuningan. Bj
1,026- 1,036. terdiri dari 1-2% protein, 3-5% lemak, 6,5-8% gula, dan 0,1-0,2%
garam. Mengandung zat imun, difteri antitoxin dan thyphusa agglutinin.
v
Mekanisme Menyusui:
Bayi sehat punya 3 reflek intrinsic yang diperlukan
dalam proses menyusui:
-
Reflek mencari ( Rooting Reflek )
-
Reflek menghisap ( Sucking Reflek )
-
Reflek menelan ( Swallowing Reflek )
v
Fakto – Faktor yang mempengaruhi laktasi:
a. factor anatomis buah dada :
banyaknya lobus pada payudara
b.
fisiologis
: fungsi dari hipotalamus
c.
makanan
d.
istirahat
e.
isapan anak
f.
obat- obatan : hormonal
g.
psikologis : kecemasan/stres
v
Reflek pada laktasi
a.
Reflek prolaktin
Isapan bayi menimbulkan rangsang pada reseptor di sinus lactiverus yang
melalui nervus vagus dan diteruskan ke medulla spinalis dan mensensepalon ke
hipotalamus yang terdapat PRF ( prolaktin realizing factor) lewat aliran darah
ke hipofise anterior, merilis prolaktin untuk merangsang sel asini membentuk
asi.
b.
Reflek led down
Isapan bayi merangsang reseptor di sinus lactiverus, ke nervus vagus
dilanjutkan ke hipofise lobus posterior dan akan dikeluarkan ocsitosin.
Oksitosin akan membuat kontraksi neoepitel yang melapisi alveoli sehingga asi
dapat mengalir ke ductus lactiverus.
- Perubahan Fisik Lain
a.
Serviks
Setelah persalinan osteum eksterna dapat dimasuki oleh 2-3 jari tangan,
setelah 6 minggu akan menutup.
b.
Vagina, vulva
Kadar estrogen postpartum bila menurun akan mengakibatkan penipisan
mukosa vagina. Vagina akan kembali seperti sebelum hamil dalam waktu 6-8
minggu. Labia menjadi lebih menonjol, hymen rupture yang tersisa hanya kulit
disebut kurunkule mirtiformis.
c.
Perineum
Tonus perineum kembali
pada hari ke 5. Bila di episotomi penyembuhan harus terjadi dalam 2 – 3 minggu.
d.
Payudara
Pada hari ke 3 dan 4
payudara menjadi penuh, tegeng, keras,hangat,karena kongesti sementara vena dan
kelenjar limfe. Bila ASI tidak dihisap, laktasi akan berhenti dalam beberapa
hari sampai minggu.
e.
Dinding perut dan peritoneum
Abdomen menonjol dan memberikan bentuk seperti masih hamil atau longgar
selama 2 minggu pertama setelah persalinan dinding abdomen berelaksasi kira –
kira 6 minggu kembalo seperti semula.
- Perubahan pada system lain.
a)
Sistem Perkemihan
Steroid berkurang, berakibat penurunan fungsi ginjal selama puerperium.poliuri
berlangsung 2-5 hari postpartum. Setelah plasenta lahir kadar hormone estrogen
yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan sehingga terjadi diuresis.Kira-
kira 2-8 minggu setelah persalinan uretra dan pelvis ginjal akan kembali pada keadaan
semula.
b)
Sistem Kardioaskuler
Penurunan kadar estrogen
volume darah kembali pada keadaan tidak hamil. Sel darah merah dan Hb normal di
hari ke 5. Volume darah turun menimbulkan respon ukuran vaskuler ibu berkurang
10-15%, kehilangan fungsi endokrin placenta menghilangkan rangsang vasodilatasi,
mobilisasi cairan ekstravaskuler, hipovolemik stock terjadi pada kehilangan
darah normal.
c)
Sistem Gastrointestinal
Sering lapar, motilitas gastrointestinal menurun sesaat. Berlangsung lama
bila diberi analgetik dan anestesi berlebihan. Pengosongan usus terhambat 2-3
hari pada masa nifas karena penurunan kontraksi usus.
d)
Sistem Saraf
Sakit kepala akibat hipertensi kehamilan, anestesi spinal ( strees dan
kebocoran CSS ke dalam rongga ekstradural )
e)
Sistem Muskulo skeletal
Otot perut meregang, hilangnya kekenyalan otot dinding perut. Stabilisasi sendiri pada 6-8 minggu
paska persalinan.
f)
Sistem Integumen
Cloasma timbul tapi dapat hilang. Hiperpigmentasi areola dan lineanigra
tidak hilang.
- Reaksi psikologis ibu dalam masa nifas
a. Fase Taking- In
Periode tergantung
berlangsung 1-2 hari pertama post partum. Waktu reflksi bagi ibu, berfokus pada
dirinya sendiri dan bergantung pada orang lain. Tingkah laku ibu pasif
dan tergantung. Pengalaman melahirkan diceritakan berulang-ulang.
b.
Fase Taking- Hold
Pergerakan menuju tingkah laku mandiri berlangsung hari ke 3-5. Energi ibu bertambah secara
bertahap. Fokus pada bayi, ibu mulai menerima tanggung jawab merawat
bayi.
c.
Fase Letting- Go
Saling ketergantungan berlangsung minggu ke 5 dan 6. Ibu menghilangkan
sifat kekenak-kanakan menjadi identitas yang baru. Dia menghilangkan fantasi
tentang bayinya dan menerima yang nyata. Hubungan sex boleh dilakukan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ilmu Kebidanan dan Kandungan FKUnPad. 1972. Ilmu Kebidanan Fisiologi. Bandung : Penerbit Ricopy
Bagian Obstretri dan Ginekologi FKUnPad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung :
ELEMA
Wiknjo Sastro, Prof. dr.
Hanifa, DSOG. 1997. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Gramedia
Setyorini, Ana. Materi Kuliah Keperawatan
Maternitas.
Yanus, Petrus. 2007. Makalah Askep Nifas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar