UJI
KESIMBANGAN
ALAT : - Kursi
Putar
- Tongkat/
Statif
- Slayer/ Sapu tangan (Penutup Mata)
A. Pengaruh
Kedudukan Kepala dan Mata Normal terhadap
Keseimbangan Badan
- Naracoba berjalan mengikuti garis lurus dengan mata terbuka dan kepala badan dengan sikap biasa.
è
Naracoba akan berjalan tanpa kesulitan mengikuti
garis lurus.
- Naracoba berjalan dengan mata tertutup.
è
Naracoba akan berjalan dengan lurus namun
sedikit kebingungan.
3. Naracoba berjalan dengan kepala
miring ke kiri dengan kuat dan mata tertutup.
è
Naracoba akan cenderung berjalan ke kiri.
4. Naracoba berjalan dengan kepala
miring ke kanan dengan kuat dan mata tertutup.
è
Naracoba akan cenderung berjalan ke kanan.
B. Percobaan dengan Kursi Putar
Naracoba duduk
di kursi putar, tangannya memegang erat pada tangan kursi putar, kedua matanya
ditutup, dan kepala ditundukkan 30° ke
depan, lalu kursi diputar searah jarum jam.
è
Setelah kursi dihentikan dan penutup mata
naracoba dibuka, mata naracoba akan terlempar ke kanan dan mata naracoba
tersebut akan berusaha untuh kembali ke tengah kembali.
è
Tindakan penundukan kepala 30° ke depan
bermaksud untuk memasukkan cairan endolimfe ke dalam kanalis semi sirkularis
vertikal.
è
Nistagmus adalah gerakan bola mata yang cepat
tanpa disengaja.
è
Komponen di luar kemauan arah nistagmus berusaha
ke tengah dengan cepat.
è
Rotary nistagmus adalah perputaran cairan
endolimfe dalam kanalis semisirkularis saat probandus diputar.
è
Post rotary nistagmus adalah perputaran cairan
endolimfe dalam kanalis semisirkularis setelah probandus diputar.
C.
Pengaruh Pemutaran terhadap Penyimpangan Penunjukkan
Naracoba
di putar di atas kursi putar, tangan naracoba memegang erat tangan kursi putar,
mata tertutup, kepala ditundukkan 30° ke depan, lalu kursi diputar searah jarum
jam.
è
Setelah kursi dihentikan dan mata naracoba
dibuka, naracoba berusaha menyentuh tangan orang yang ada di depannya, namun
tangan naracoba cenderung tertarik ke kanan.
D.
Tes Jatuh
1. Naracoba duduk di kursi putar
dengan kedua tangannya memegang erat pada tangan kursi, kedua mata tertutup,
kepala dan badannya dibungkukan membentuk sudut 120° dari posisi normal.
è
Naracoba akan cenderung jatuh ke kiri karena
seolah-olah ada jurang di sisi kirinya.
è
Maksud penundukan 120° untuk mengisi cairan
indolimfe ke seluruh kanalis semisirkularis.
2.
Naracoba diputar dengan kursi putar dengan kepala miring 90° ke arah
bahu kanan, mata tertutup, tangan memegang erta tangan kursi, dan diputar
searah jarum jam.
è
naracoba akan cenderung jatuh ke belakang karena
berusaha menghindari jurang yang ada di depannya.
3. Naracoba
menengadahkan kepalanya ke belakang membentuk sudut 60°, dengan mata tetap
ditutup, tangan memegang erat tangan kursi, dan diputar serah jarum jam.
è
Naracoaba akan cenderung jatuh ke arah kiri,
karena seolah-olah menghindari jurang yang ada di kanannya.
Maksud
tindakan (2) dan (3) terhadap posisi kanalis semisirkularis adalah untuk
memasukkan cairan endolimfe ke kanalis semisirkularis yang lain dan untuk
membandingkan hasilnya.
Hubungan
arah jatuh pada setiap percobaan dengan arah aliran endolimfe pada kanalis
semisirkularis adalah arah jatuh berlawanan arah dengan arah putar.
E. Kesan (Sensasi)
Naracoba duduk di kursi putar, kedua mata
ditutup, kursi di putar ke kanan dengan kecepatan yang berangsur cepat,
kemudian kurangi kecepatan putarannya secara berangsur-angsur sampai berhenti.
è
Ketika kecepatan putar masih bertambah, naracoba
merasa arah perputarannya berlawanan arah dengan arah putar sebenarnya.
è
Ketika kecepatan putar menetap, naracoba merasa
arah putar searah dengan arah putar sebenarnya.
è
Ketika kecepatan putar dikurangi, naracoba
merasa berputar seperti berlawanan arah dengan arah putar.
è
Segera setelah kursi dihentikan, naracoba merasa
masih berputar dan berlawanan arah dengan arah putar.
è
Mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang
dirasakan naracoba adalah mula-mula naracoba berputar ke kiri, lalu berputar ke
kanan, kemudian berputar ke kiri lagi, dan setelah kursi dihentikan naracoba
masih berputar ke kiri.
F.
Pengaruh Percepatan Sudut terhadap Canalis Semisirkularis Horisontal
1. Naracoba berputar sambil berpegangan tongkat
atau statif dengan mata tertutup, dan mata ditundukkan 30°, berputar searah
jarum jam (ke kanan) 10x dalam 30 detik.
è
Setelah matanya dibuka, naracoba akan cenderung
jatuh ke kiri.
2. Naracoba mencoba kembali, tetapi berputar
berlawanan arah jarum jam (ke kiri).
è
Setelah matanya di buka, naracoba cenderung akan
jatuh ke kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar